Rabu, 09 April 2014

Kaligata April 2014

Setelah sekian lama tak pernah muncul, sejak tadi malam Fatih kembali diserang kaligata. Mungkin penyebabnya karena dia sedang ngedrop tertular ayahnya yang sedang flu.

Kemarin cuma sedikit hangat badannya (sayangnya thermometer Fatih sudah rusak), dan sedikit meler hidungnya.
Malamnya dia memang bisa tidur, tak seperti dulu yang sampai rewel. Alhamdulillah.

Tapi pagi sampai siang ini mulai bermunculan bentol-bentol seperti gigitan nyamuk. Tadi malam cuma satu di pipi, pagi tadi matanya jadi sipit, dan beberapa bentol di tangan dan keningnya.

Tapi meski masih sakit, dia tak banyak berubah, hanya sedikit manja. Dan masih tetap, semangat bermain kincir angin mainannya.

Kali ini tak banyak yang ayah dan ibumu lakukan. Cuma berusaha memberikan perhatian lebih dan memastikan istirahat yang cukup. Bakal sembuh sendiri, kata ibumu yang sudah belasan tahun mengenal kaligata.

Syafakallah...ya Nak!

Rabu, 30 Januari 2013

Kaligata Januari 2013



Fatih biduran lagi. Semalam dia tidur sambil garuk-garuk di belakang kepala, curiga kalau itu biduran/kaligata lagi, karena benjolan/bentol di belakang telinga tidak seperti gigitan serangga. Ibunya pikir itu kaligata lagi. Lalu setelah kuraba, ternyata memang ada beberapa bentol dan itu tak seperti gigitan nyamuk, karena cukup lebar.

Dia sedikit merengek, karena rasa gatalnya, tapi itu tak membuatnya bangun. Alhamdulillah.

Setelah diberi gel pengurang gatal k*nicare, Alhamdulillah dia sepertinya merasa lebih nyaman. Aku berharap malam itu bisa dia lewati tanpa terbangun setiap jamnya, tidur nyenyak. Aku ingat terakhir dia biduran, dia terbangun setiap jam dengan beberapa lokasi gatal yang berpindah-pindah. Bentol di satu tempat kempis, lalu tiba-tiba ada bentol di tempat lain. Kasihan.

Kunyalakan AC, karena tak cukup nyaman dengan hawa seperti ini, kupastikan timer AC mati dalam satu jam kedepan. Dan aku pun terlelap. Alhamdulillah, pagi ini dia membangunkan ayahnya, dengan tabokan ringan tangan mungilnya di lenganku. Aku pun bangun, kulihat senyumnya yang manis begitu melihatku terbangun. Aku pun tersenyum :). Rupanya dia sudah sembuh, dan bentolan tadi malam sudah hilang. Rupanya tubuhnya masih cukup fit dan kuharap kaligata ini tak kambuh lagi nanti malam.

Sambil mengetik ini di atas sebuah meja lipat kecil, Fatih berada di belakang laptop sambil sesekali main cilukba menggoda ayahnya. Senang melihatnya begitu ceria :).

Senin, 31 Desember 2012

Kaligata Desember 2012


Hari ini anakku kembali diserang kaligata alias biduran atau alergi dingin. Ini adalah hari kedua, setidaknya sejak aku menyadari kemarin siang dia menggaruk-garuk pahanya. Dan sebenarnya istriku menyadari polahnya yang sedikit aneh, sejak beberapa hari yang lalu dia suka berusaha membuka celananya sendiri. Hal yang tak pernah dia lakukan sebelumnya.

Jika melihat riwayat kaligata yang beberapa kali dialami anakku yang berusia 15 bulan ini, sepertinya ada pola tertentu. Sekitar setiap dua bulan sekali. Akhir Oktober, dan sekarang…di akhir Desember. Jika aku tak salah ingat, sebelum Agustus, bulan Juni dia juga pernah mengalami alergi dingin ini. Yang paling parah adalah ketika bulan Oktober kemarin. Hampir 7 hari dia susah tidur karena kaligata.

Terakhir yang kulakukan untuk mengatasi alergi dingin itu, hanya dengan mengurangi AC, kipas angin pun tak berani. Kaligata yang dialami anakku ini hanya terjadi di malam hari, jika siang hari, dia ceria seperti tak terjadi apa-apa. Hanya saja, ketika kaligata kambuh di malam hari dia jadi sering terbangun di tengah malam. Kata istriku, jika satu tempat di tubuhnya sudah keluar bidurnya, maka tempat itu tidak akan terkena lagi. Dan ternyata memang seperti itu.

Biduran ini sepertinya diturunkan dari istriku, aku sendiri tak punya riwayat terkena biduran. Meskipun aku tak yakin apakah ini termasuk sakit yang bisa diturunkan secara genetis.

Untuk mengatasi ketika dia bangun malam dan rewel karena gatal-gatal, istriku hanya memakaikan minyak kayu putih. Tapi baru kemarin kami membelikannya gel pengurang gatal, yang sebenarnya lebih untuk menghilangkan gatal akibat gigitan serangga atau karena biang keringat. Tetapi rupanya cukup efektif membantu meringankan   rasa gatal akibat kaligata.

Beberapa benjolan di kepala yang sebenarnya adalah biduran, ku oleskan gel pengurang gatal. Dan juga di beberapa bagian di perut. Rupanya lebih efektif ketimbang menggunakan minyak kayu putih. Selama anakku bisa tidur dengan pulas, besok bangunnya seperti tak terjadi apa-apa. Aku hanya perlu memastikan jangan sampai dia menggaruk sendiri dan membuat kulitnya terluka. Cepat sembuh ya sayang…